menu melayang

29 Januari 2016

Startup Dengan Banyak Pengguna, Belum Tentu Mudah Dimonetisasi

sulitnya monetisasi startup
pixabay

Sobat-sobat netizen, kali ini kita akan berbicara mengenai startup -- atau lebih tepatnya cara memonetisasi startup.

Banyak sekali startup-startup bermunculan akhir-akhir ini. Ada yang sukses memiliki banyak pengguna terdaftar, ada juga yang sepi pengguna. Namun, di dunia startup -- meskipun sudah memiliki banyak pengguna -- belum tentu mudah dalam hal monetisasi. Karena teknik monetisasi startup tidak boleh sembarangan dan serampangan. Alhasil, ada beberapa startup dengan banyak pengguna yang kesulitan memonetisasi startup tersebut. 

Contoh startup yang saya maksud adalah Blackberry Messenger. Apa ada yang tahu cara memonetisasinya?

Yang saya tahu, cara memonetisasi BBM adalah dengan menghadirkan BBM Channel bagi mereka yang ingin produknya diiklankan melalui Recent updates. Jadi, channel BBM si pemasang iklan akan tampak di recent update para pengguna BBM di negara tertentu (sesuai target GEO) -- meskipun si pengguna tidak memfollow channel tersebut. 

Cara seperti ini (menurut saya) kurang diminati oleh para pemasang iklan. Hal itu bisa dilihat dari recent update BBM saya yang jarang diisi oleh channel bersponsor. Alhasil, cara ini bukanlah sumber penghasilan utama dari BBM.

Cara kedua yang saya tahu adalah dengan fitur kostumisasi pin BBM. Dengan fitur ini, pengguna bisa mengubah pin BBM sesuka hati sebanyak 6-8 karakter huruf ataupun angka (tidak boleh simbol). Jadinya apabila menggunakan fitur ini, pin BB sobat akan terlihat keren apabila menggunakan nama tertentu -- misalnya nama sobat. 
Namun, kelemahan dari fitur kostumisasi pin BBM ini adalah -- tak semua pengguna BBM bisa melihat pin yang sudah di kostumisasi. Hanya mereka yang telah mengupgrade aplikasi BBM ke versi yang paling baru-lah yang bisa melihat kostum pin BB sobat. Alhasil, cara seperti ini tak bisa dijadikan sumber pendapatan, lantaran minim peminat.

Mungkin sebelumnya sobat-sobat sudah tahu kalau BBM juga pernah berjualan sticker -- namun kurang begitu diminati. Dan cara tersebut menambah daftar monetisasi yang kurang berhasil dari Blackberry Messenger.

Kita tunggu saja, bagaimana pengembangan produk dari Blackberry ini agar monetisasinya bisa berjalan lancar seperti halnya Facebook dan Google..

Sekian dulu ulasan dari saya, semoga bermanfaat!



Baca Juga

Blog Post

Related Post

Artikel Terbaru

Back to Top

CSS

Cari Artikel