--> Skip to main content


     Cari info lainnya:

  

3 Mindset yang Salah Ketika Memulai Bisnis dari Nol

Penyebab hancurnya sebuah bisnis adalah, karena start awalnya yang salah. Start awal yang dimaksud adalah, pola pikir (mindset) ketika memulai bisnis dari nol sama sekali.

Seperti apakah mindset yang dimaksud?


mindset yang salah ketika memulai bisnis dari nol
Ilustrasi dari Pixabay


Berbeda dengan pebisnis sukses, pebisnis yang gagal biasanya mengawali semuanya dengan mindset yang salah. Karena mindset sudah salah, maka akan berlanjut dengan cara yang salah. Karena cara yang salah, alhasil endingnya pun tak sesuai harapan. Tak sampai disitu, setelah gagal, si pebisnis pun merasa hancur lebur dan hilang semangat untuk bangkit -- lantaran mindset di awal yang terlampau yakin dengan segala visi dan misinya.

Lalu seperti apakah mindset yang salah itu?

Berikut ini ada 3 mindset yang salah dari pebisnis yang memulai segalanya dari nol, antara lain:


1. Modal harus besar
Mindset seperti ini mengartikan kalau modal masih minim, maka dia enggan untuk berbisnis. Pokoknya modal harus besar, baru dia mau menjalankan bisnisnya.

2. Fasilitas harus lengkap
"Kalau fasilitas tidak lengkap, buat apa berbisnis?" Kira-kira seperti itulah jalan pikiran orang-orang dengan mindset seperti ini. Bisnis belum jalan, pondasi belum kuat -- namun sudah banyak yang diinginkan.

3. Harus punya anak buah
Ini yang benar-benar parah. Si pebisnis enggan berbisnis kalau tidak punya tim. Dia maunya memiliki anak buah yang bisa membantu bisnisnya -- agar dirinya bisa santai.
Bukankah hal itu justru pemborosan dari segi gaji?
Sementara dia memulai segalanya dari nol kecil -- alias tanpa pengalaman dan pondasi yang kuat.


Karena 3 mindset di atas langsung ia terapkan, alhasil si pebisnis pun mengalami 3 akibat berikut ini.


1. Cari modal membabi buta
Karena modal ingin besar, fasilitas harus lengkap, anak buah harus ada dan ngotot ingin berbisnis -- alhasil segala cara dilakukan guna mendapatkan modal. Salah satu cara yang ditempuh adalah, dengan meminta modal dari investor, atau mengajukan pinjaman ke bank. Yang penting modal besar, fasilitas lengkap dan punya anak buah dulu -- pertanggung jawaban kepada investor atau bank urusan belakangan.

2. Yakin akan sukses, tanpa plan B
Karena sudah mendapatkan modal besar, fasilitas lengkap dan punya anak buah, alhasil si pebisnis sangat yakin akan kesuksesannya. Dia berfikir bahwa bisnisnya PASTI sukses. Karena yakin akan kesuksesannya, si pebisnis pun tak memikirkan Plan B, Plan C dan seterusnya. Padahal yang menentukan kesuksesan bukanlah dia, melainkan Yang Maha Kuasa.

3. Ketika gagal langsung KO
Modal besar, fasilitas lengkap, punya anak buah dan yakin pasti sukses -- namun kenyataannya justru sebaliknya, yaitu gagal.
Apa yang selanjutnya terjadi pada si pebisnis?
Tentunya dia akan K.O. -- karena modal bisnis dan segala kelengkapan fasilitas plus anak buah itu didapat dari dana investor atau bank. Alhasil, hati jadi tak enak sama investor lantaran tak sesuai harapan. Yang lebih parah, kalau dananya dari bank -- maka ia akan dipusingkan dengan hutang yang setumpuk.

Sangat keren bukan?

Ada yang berminat dengan mindset seperti ini?


Lalu, seperti apakah mindset yang benar dalam memulai bisnis?

Berikut ini ada 3 mindset yang benar bagi pebisnis yang memulai segalanya dari nol, antara lain:


1. Memulai dari 0, harus efisien dalam segala hal
Pondasi terbaik pebisnis adalah prinsip efisiensi. Efisiensi itu ibaratnya kita berani tampil seadanya, alias tak dipaksakan -- yang penting bisnis jalan. Efisiensi juga ibarat memulai sesuatu step by step, dan siap kerja sendiri tanpa bantuan siapapun -- meskipun berat.
Orang berprinsip efisien cenderung menghindari yang namanya hutang. Mereka lebih memilih menjalankan usaha dengan cara yang sederhana dan tidak neko-neko. Ketika keuntungan mulai terlihat, barulah dia berfikir untuk melakukan pengembangan usahanya.

2. Selalu berfikir kemungkinan terburuk, agar tercipta plan B, C, dst
Mindset kedua adalah, selalu siap dengan segala kemungkinan -- termasuk yang terburuk yaitu kegagalan. Alhasil, si pebisnis mau tidak mau harus siap memikirkan plan B, plan C dan seterusnya -- agar tidak KO ketika benar-benar gagal. Si pebisnis berfikir bahwa penentu kesuksesan bukan dirinya. Alhasil dia selalu ingat dan 'tau diri' -- kalau kemungkinan gagal pasti ada.

3. Jangan mengandalkan insting, tapi gunakan riset, trial and error
Mindset ketiga adalah, lebih memilih untuk riset pasar ketimbang mengandalkan insting. Banyak pebisnis yang terlalu yakin dengan 'insting bisnisnya' -- sehingga mengabaikan kebutuhan pasar. Padahal yang benar adalah, riset dan survey langsung -- cari tahu apa yang dibutuhkan masyarakat, apakah kebutuhan tersebut bersifat jangka panjang, dan seperti apa kelebihan dan kekurangan kompetitor. Kesemuanya itu harus dilihat dan dipelajari secara langsung, agar mendapatkan sesuatu yang berharga -- yaitu DATA.
Selain itu, melakukan trial and error lebih baik ketimbang mengandalkan hipotesa semata.


Pada dasarnya, kunci kesuksesan bisnis itu terletak di awal kita start. Salah satunya adalah, mindset kita sendiri. Apabila mindset kita sudah salah, maka arah kita berjalan juga akan salah. Dan pada akhirnya, kita akan terperangkap di 'lingkaran' yang salah -- dan tidak siap untuk keluar dari zona 'lingkaran' tersebut. Maka dari itu, sangat penting agar memulai start dengan baik, yaitu dengan menanamkan mindset yang benar -- agar pondasi bisnis yang dibangun bisa kuat dan tak mudah rapuh.

Sekian dahulu ulasan dari kami mengenai 3 mindset yang salah ketika membangun bisnis dari nol. Semoga ulasan yang singkat ini bisa memberikan manfaat dan inspirasi bagi sobat semua.

Ayo, segera jalankan bisnis anda!

Baca Juga

Author Image

Author



Comment Policy: Berkomentarlah dengan bijak dan sesuai topik.
Buka Komentar
Tutup Komentar