3 Trik Jitu Berjualan Online di Facebook
Menjamurnya situs-situs ecommerce, baik yang besar maupun kecil -- membuat persaingan semakin ketat. Alhasil, banyak online shop - online shop baru -- baik itu dropshipper, reseller maupun importir yang 'menghindari' untuk berjualan online di situs-situs marketplace seperti Tokopedia dan Bukalapak. Mereka lebih memilih untuk berjualan online via Facebook, lantaran bisa 'menjamah' audiens 'tertentu' tanpa harus 'bersaing ketat' dengan penjual produk sejenis. Seandainya mereka berjualan di situs marketplace, maka ada ratusan penjual yang menjual produk yang sama. Tentunya hal itu akan menyulitkan mereka lantaran persaingan yang terlampau ketat.
Alasan lainnya adalah, karena Facebook memiliki 60 juta pengguna aktif di Indonesia. Jumlah ini sangat potensial untuk memasarkan produk, asalkan tahu cara dan triknya agar bisa menghasilkan konversi (penjualan) yang besar.
Mau tau seperti apa trik jitu berjualan online di Facebook?
Yuk kita simak ulasannya berikut ini!
Berjualan di Facebook semakin marak dilakukan online shop - online shop baru lantaran kemudahannya, serta pangsa pasar yang teramat besar. Selain itu, berjualan di fanpage FB bisa menjadi solusi bagi mereka yang belum memiliki web/toko online sendiri. Jadi ada banyak keunggulan ketika kita berjualan di situs yang didirikan oleh Mark Zuckeberg dan Eduardo Severin itu.
Meskipun terkesan mudah, namun tak semua orang bisa sukses meraup omset besar tatkala berjualan via Facebook. Mereka yang gagal cenderung kurang melakukan riset, dan lebih banyak mengandalkan insting. Padahal dalam berbisnis, instinc is bullshit! Yang terbaik adalah melakukan riset, trial dan error -- agar didapat DATA yang berharga untuk strategi penjualan yang selanjutnya.
Jadi bagaimana tips dan trik yang bagus dalam berjualan di Facebook?
Berikut ini akan dijelaskan mengenai 3 trik berjualan via Facebook, diantaranya:
Riset membuktikan kalau menjadi 'spesialis' jauh lebih bagus ketimbang 'generalis'. Menjadi spesialis berarti kita hanya fokus di 1 produk atau 1 kategori produk saja. Namun, untuk tahap permulaan, usahakan untuk fokus di 1 produk dulu, baru berfikir menjual produk yang lain.
Karena fokus di 1 produk, usahakan untuk benar-benar memilih produk yang tepat. Lakukanlah riset, terhadap produk tersebut, apakah produk tersebut:
- Cocok dijual di Indonesia?
- Dibutuhkan orang banyak?
- Diperlukan secara berkesinambungan (terus-menerus)?
- Memiliki keunikan?
- Dijual oleh penjual lain? Kalau ada, apakah banyak yang menjual?
- Terpercaya dan terbukti berguna?
- Merknya memiliki kredibilitas?
Dan lain sebagainya (silahkan berimprovisasi).
Intinya riset itu sangat penting, sebelum menentukan produk yang akan anda jual.
(Saran kami, jual-lah produk yang berhubungan dengan wanita -- karena wanita merupakan 'pangsa pasar' yang potensial dan memiliki naluri belanja yang besar (berdasarkan riset)).
2. Buat fanpage, namun jangan menggunakan nama produk sebagai nama fanpage
Setelah produk didapatkan, saatnya untuk membuat 'toko' di Facebook anda -- berupa fanpage. Saran kami, buatlah nama fanpage yang unik dan mencermikan karakteristik produk yang anda jual. Hindarilah menggunakan nama produk sebagai nama fanpage, karena itu tidak bagus untuk jangka panjang.
Mengapa demikian?
Ada beberapa kasus, di mana ada teman-teman online shop yang membuat fanpage Facebook dengan nama produk, misalnya 'Toko Pasir Kinetik'. Ia pun membangun fanpage tersebut hingga memperoleh like yang sangat banyak. Begitupun dengan omzet penjualan -- juga lumayan bagus.
Seiring waktu berjalan, ketika tren produk sedang menurun, si pemilik online shop pun mau menjual produk lain di fanpage yang jumlah likernya sudah hampir seribu orang itu. Karena menjual produk lain, alhasil -- nama fanpage yang berupa nama produk sebelumnya harus diganti dengan nama produk terbarunya.
Di sinilah petaka terjadi!
Perlu diketahui, fanpage Facebook dengan like (kalau tak salah) di atas 500 liker sangat sulit untuk berganti nama. Ada cara yang bisa digunakan, namun sangat rumit. Dan pergantian nama tak boleh jauh dengan nama sebelumnya. Jadi nama Toko Pasir Kinetik hanya bisa diganti dengan nama yang mirip, seperti Toko Pasir Pantai, Toko Mainan Kinetik, Toko Pasir Lembut dan lain sebagainya. Tentunya hal ini sangat buruk apabila produk baru yang dipilih tak ada mirip-miripnya dengan pasir kinetik. Selain itu, pergantian yang 'rumit' itu hanya boleh dilakukan sekali saja. Sehabis itu, kita dilarang gonta-ganti nama fanpage Facebook.
Jadi, dapat disimpulkan agar menghindari penggunaan nama produk sebagai nama fanpage anda. Karena untuk jangka panjang sangatlah tidak bagus!
3. Beriklan di Facebook Ads menggunakan 'trik-trik khusus'
Di era yang penuh dengan persaingan ini, rasanya sulit kalau tidak 'keluar duit' buat memasarkan produk. Namun, dalam prinsipnya, beriklan itu berarti 'keluar duit sedikit, namun menghasilkan duit yang jauh lebih besar..'
Hal itu berlaku juga ketika berjualan online di Facebook. Alangkah baiknya agar kita memasang iklan di sana, yaitu di Facebook Ads.
Tenang saja, beriklan di Facebook tarifnya sangat murah dan bisa kita sesuaikan dengan budget kita. Namun, dalam beriklan di Facebook -- kita tak boleh asal-asalan. Apabila kita ingin mendapatkan konversi yang besar dari iklan kita, maka kita harus memiliki 'trik-trik khusus', terutama dalam hal penargetan audiens.
Di sinilah anda bisa unggul dari kompetitor, ketika riset dan penargetan audiense anda lebih 'tajam' dan tepat sasaran. Jadi, tak semua seller bisa menghasilkan konversi yang sama, apabila tidak menguasai 'trik-trik khusus' dalam beriklan di Facebook.
Sebelum beriklan di Facebook, yang harus anda perhatikan antara lain:
1. Tujuan orang mengakses Facebook adalah untuk bercengkrama dengan teman, sahabat dan kerabatnya. Jadi, mereka (awalnya) tak ada niat untuk membeli sesuatu. Jadi, di sini yang harus dilakukan adalah menyiapkan konten marketing yang soft, dan hindarilah langsung melakukan hard selling. Namun pada kasus tertentu ada juga yang sukses menerapkan strategi hard selling (langsung jualan).
2. Kapan waktu yang tepat untuk mengaktifkan iklan? Apakah setiap hari, atau pada hari-hari tertentu saja?
3. Pada jam berapa iklan diaktifkan? Apakah selama 24 jam / hari, atau pada jam-jam tertentu saja?
4. Penargetan audiens yang akan melihat iklan anda:
- ditargetkan di daerah apa saja?
- untuk yang berjenis kelamin apa?
- untuk usia berapa?
- status perkawinannya apa?
- status pekerjaannya apa?
- lulusan apa?
- dan lain sebagainya.
Untuk materi ini, anda bisa membacanya secara lengkap di:
Begitulah tips dan trik jitu berjualan di Facebook. Intinya semua itu perlu riset, trial, error dan inovasi yang dilakukan secara terus-menerus. Jangan lupa juga untuk selalu konsisten dalam membangun online shop anda -- alias tidak setengah-setengah. Niscaya anda akan merasakan, bagaimana 'gurihnya' berjualan online lewat Facebook.
Baca juga:
Demikian tulisan mengenai trik jitu berjualan online di Facebook ini kami sajikan. Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan anda seputar berbisnis lewat jejaring sosial terbesar di dunia ini.
Semoga bermanfaat!