Dalam dunia bisnis, ada istilah 'kolaborasi' yang tentunya bisa membuat bisnis semakin maju. Biasanya hal ini juga disebut dengan istilah 'join bisnis', di mana para pebisnis yang terlibat akan bekerja sama sesuai dengan tugas dan kewenangan yang tertuang dalam perjanjian.
Meskipun bisa mempercepat pertumbuhan bisnis, namun kegiatan join bisnis terkadang memunculkan berbagai kekhawatiran. Kekhawatiran yang dimaksud meliputi miss komunikasi, wanprestasi, penyelewengan, dan permasalahan lainnya.
Apakah anda termasuk yang khawatir dengan berbagai resiko di atas?
Apabila ya, maka anda harus membaca artikel ini sampai habis. Di sini akan dijelaskan mengenai 3 hal yang harus anda perhatikan sebelum memutuskan untuk join bisnis dengan orang lain.
Apa sajakah itu?
3 Hal yang harus anda perhatikan sebelum melakukan join bisnis, meliputi:
Hal ini didasarkan pengalaman dari kenalan admin, di mana dia pernah join modal dengan partner bisnisnya.
Pada awalnya bisnis mereka (di bidang kuliner) berjalan dengan lancar. Namun seiring waktu berjalan, akhirnya permasalahan pun terjadi.
Karena join modal, otomatis keduanya memiliki 'kesamaan' posisi dan wewenang. Permasalahan terjadi karena kedua pihak merasa berhak kapan saja mengambil uang hasil jualan yang ada di meja kasir. Alhasil keduanya pun saling curiga satu sama lain, kalau-kalau ada salah satu pihak yang mengambil uang tanpa ketahuan pihak lain. Belum lagi perhitungan jumlah omset yang tak jelas -- sehingga pembagian pun jadi tak jelas.
Akhirnya kedua partner itu pun menghentikan kerjasama bisnis, karena salah satunya memutuskan untuk 'mengalah' dan mengundurkan diri.
Lalu bagaimana kerjasama bisnis yang ideal itu?
Sebaiknya hubungan bisnis itu dilakukan antara pemilik modal (investor), dengan yang menjalankan bisnis. Jadi, pembagian tugasnya:
- Investor: tidak boleh ikut campur dalam operasional perusahaan,
- yang menjalankan bisnis: selalu 'setoran' tiap bulan, sesuai perjanjian pembagian hasil.
Dengan begitu, kedua belah pihak memiliki 'perbedaan' wewenang dan hak-hak yang didapatkan.
2. Harus ada hitam di atas putih sejak awal
Dalam join bisnis, usahakan agar 'tegas di awal'. Maksudnya tegas di awal adalah, dalam dunia bisnis tak ada istilah kekeluargaan, saling memahami, kerelaan dan saling memaklumi. Dunia bisnis itu ibarat hutan rimba yang apabila kita terlalu percaya dengan orang lain -- maka (bisa saja) kita akan dimanfaatkan. Maka dari itu, sifat tegas harus dilakukan sejak awal, agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Salah satu ketegasan yang dimaksud adalah, dalam hal perjanjian bisnis. Usahakan perjanjian bisnis ditulis di atas kertas bermaterai yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Alangkah baiknya lagi kalau didampingi notaris, agar perjanjian semakin kuat dan jelas.
Dengan perjanjian yang jelas, maka segala permasalahan yang berkaitan dengan bisnis tersebut (di masa mendatang) akan diselesaikan secara hukum. Dengan begitu akan meminimalisir 'niat jahat' dari salah satu pihak yang terlibat dalam join bisnis.
3. Hindarilah join bisnis dengan teman dekat atau kerabat
Join bisnis itu ada 2 kemungkinan, yakni apabila berjalan lancar -- maka akan semakin erat hubungan partner bisnis. Namun sebaliknya, apabila ada permasalahan seperti kecurangan dan wanprestasi, maka terjadilah permusuhan yang biasanya sulit untuk didamaikan.
Bayangkan apabila yang melakukan join bisnis adalah orang-orang yang memiliki hubungan pertemanan dekat -- atau hubungan kerabat?
Maka apabila terjadi wanprestasi, yang dikorbankan adalah hubungan pertemanan atau hubungan kekeluargaan. Meskipun ada juga yang memutuskan untuk 'mengalah' dan mengalami kerugian -- demi menjaga hubungan baik dengan teman dekat ataupun kerabat.
Jadi dapat disimpulkan kalau mau melakukan join bisnis, lakukanlah dengan ORANG LAIN, tapi yang benar-benar profesional. Apabila terjadi permasalahan pun, semuanya akan diselesaikan dengan profesional -- alias tanpa melibatkan 'ikatan emosional'. Dan apabila terjadi cekcok, toh dia bukan orang dekat kita -- jadinya kita bisa 'total' dalam membela hak-hak kita.
Kesimpulan
Meskipun join bisnis memiliki 'resiko', namun join bisnis justru akan mempercepat laju perkembangan bisnis tersebut. Seperti kata Ridwan Kamil, "kurangi kompetisi, perbanyak kolaborasi.." Jadi, jangan pernah takut untuk melakukan join bisnis -- dengan catatan agar anda memperhatikan poin-poin yang sudah dijelaskan di atas.
Apabila anda sudah melakukan join bisnis, jagalah selalu suasana bisnis agar tetap nyaman, kondusif, serta mengutamakan penyelesaian dengan prinsip win win solution.
Semoga bermanfaat!