Dunia bisnis tak selamanya indah. Ada istilah yang namanya bubble, di mana suatu bisnis mengalami kejenuhan dikarenakan beberapa sebab. Adapun sebab-sebab yang dimaksud akan dijelaskan di postingan kali ini.
Tanpa berbasa-basi lagi, berikut ini ada 3 penyebab kenapa suatu bisnis menjadi 'jenuh' (bubble), antara lain:
Ketika pesaing di bisnis yang sama semakin banyak, maka bisnis tersebut akan menjadi bubble (jenuh). Hal itu disebabkan, karena persaingan akan membuat 'rezeki' si pebisnis terbagi-bagi dengan pebisnis lain.
Maka dari itu, agar persaingan bisnis tidak terlalu ketat, cobalah untuk membangun bisnis yang sulit untuk ditiru. Apabila suatu bisnis terlalu mudah ditiru, maka semua orang bisa menjalankan bisnis yang sama -- apabila bisnis tersebut berkembang pesat. Namun, semakin banyak yang menjalankan bisnis yang sama, maka yang tadinya 'berkembang pesat' akan mendadak menjadi 'jenuh'.
Sebagai contoh, bisa anda lihat pada bisnis tela-tela yang awalnya booming, kemudian banyak yang menjalankan, dan akhirnya menjadi jenuh.
2. Harga pasar yang semakin 'rusak'
Penyebab selanjutnya adalah, ketika persaingan yang ketat -- memunculkan salah satu penjual yang membanting harga terlalu murah. Hal itu berimbas pada 'rusak'nya harga pasar, dan penjual yang lain pun mau tak mau harus melakukan hal yang sama apabila tak ingin usahanya 'mati'.
Dengan harga pasar yang 'rusak', maka bisnis pun menjadi 'jenuh'. Banyak penjual yang akhirnya 'banting setir' ke bisnis lain yang keuntungannya lebih menjanjikan, harganya masih belum 'rusak', dan tentunya masih 'sepi' pesaing.
3. Stagnan alias sulit berkembang
Ketika anda memutuskan untuk menjalankan suatu jenis bisnis, maka anda sudah masuk ke 'lingkaran bisnis' tersebut. Namun, tak semua jenis bisnis menjanjikan kesuksesan, dan bisa saja anda masuk ke 'lingkaran bisnis' yang salah.
Apabila anda masuk ke 'lingkaran bisnis' yang salah, maka bisnis anda akan sulit berkembang alias stagnan. Akibatnya, bisnis yang anda jalankan terasa 'jenuh' lantaran tak sesuai harapan.
Melihat fenomena tersebut, ada baiknya sebelum anda memutuskan untuk masuk ke satu 'lingkaran bisnis', lakukanlah riset secara menyeluruh mengenai bisnis tersebut. Tujuannya, agar anda tidak menyesal di kemudian hari -- lantaran 'insting' anda dalam memilih bisnis telah 'menipu' anda. Jadi, jangan pernah mengandalkan 'insting', tapi lakukanlah riset secara menyeluruh.
Adapun riset yang dilakukan, meliputi:
- Riset produk, apakah potensinya menjanjikan?
- Riset kebutuhan produk, apakah untuk jangka panjang?
- Riset pasar, seperti apa target market anda?
- Riset harga, apakah harganya bagus atau sudah 'rusak'?
- Riset kompetitor, apakah sudah banyak pesaingnya?
Dan lain sebagainya.
Itulah dia pemaparan mengenai 3 penyebab kenapa bisnis menjadi jenuh / bubble.
Semoga penjelasan di atas bisa menjadi langkah antisipasi bagi anda yang sedang menjalankan bisnis -- agar mengetahui lebih awal mengenai ciri-ciri bisnis yang hampir jenuh / bubble. Dengan begitu, anda bisa melakukan pivot atau merencanakan 'plan B'.
Semoga bermanfaat!