Muamalah

Muamalah

Portal Islam

Mar 29, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking

Sampai Kapan Anda Jadi Karyawan? Baca 3 Fakta Mencengangkan Ini!

Onlenpedia.com | Menjadi karyawan bukanlah hal yang buruk, selama anda merasa nyaman dan gajinya memuaskan. Namun ada saat di mana anda perlu ‘memikirkan ulang’ untuk bertahan di ‘zona nyaman’ tersebut.

Admin sendiri memiliki prinsip bahwa menjadi karyawan hanya sebagai ‘batu loncatan’ saja. Dan hal itu sudah admin ‘loncati’, di mana sekarang admin full menjadi seorang Internet Marketer (pasca resign).
Nah, bagi anda yang masih jadi karyawan, anda perlu membaca postingan ini. Di sini akan dibahas mengenai 3 fakta mencengangkan apabila anda (terus-menerus) menjadi karyawan. Anda perlu membaca 3 fakta berikut ini, agar anda tahu kapan saatnya akan berhenti menjadi karyawan.
Lantas, apa saja fakta-fakta yang dimaksud?
Fakta-fakta menarik seputar dunia karyawan / image via Pixabay

1. Mewujudkan mimpi orang lain, sampai kapan?

Setiap orang yang berfikiran maju, pasti memiliki mimpi atau tujuan hidup sendiri. Namun, hal itu tak berlaku untuk karyawan — yang mana tujuan hidupnya hanya ‘mengiringi’ mimpi orang lain. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mewujudkan mimpi orang lain, demi sejumlah uang dalam bentuk gaji. Dan mereka mengabaikan mimpi mereka sendiri, serta potensi masa depan yang lebih baik.
Ketahuilah, menjadi karyawan (zona nyaman) tak selamanya indah. Meskipun anda susah-payah membantu (mewujudkan) mimpi orang lain, mereka belum tentu peduli dengan anda.
Anda perlu ‘memikirkan ulang’ tentang apa yang anda lakukan selama ini. Jangan sampai anda selamanya menjadi ‘pembawa mimpi’ orang lain, karena hidup terasa sia-sia kalau dihabiskan dengan ‘pergi pagi pulang sore (atau bahkan pulang pagi lagi)’.
Ada kalanya anda memikirkan kemungkinan untuk merasakan dunia yang ‘tak pasti’ di kemudian hari. Karena dibalik ketidakpastian (dunia usaha), terdapat ‘potensi besar’ melebihi ‘penghasilan tetap’ dari seorang karyawan.


2. Pergi pagi, pulang sore (kadang malam), ‘kerja apa dikerjain?’

Admin sendiri sudah pernah menjalani hidup sebagai karyawan. Kala itu admin selalu pergi pagi, pulang sore — kadang pulang malam dikarenakan lembur. Dunia yang dijalani admin merupakan dunia milik orang lain dan admin hanya ‘mengikuti alur’ tanpa bisa memaksimalkan potensi diri sendiri di luar ‘dunia’ tersebut.
Pasca admin resign dan memutuskan menjadi fulltime Internet Marketer, admin pun mengalami fakta yang menarik. Sewaktu menjadi karyawan, butuh waktu 7 tahun untuk meraih penghasilan Rp 1.800.000 perbulan — lantaran mengikuti UMK (Upah Minimum Karyawan) kala itu. Namun, pasca admin resign — admin hanya memerlukan waktu 2 tahun untuk mencapai penghasilan Rp 5 juta sebulan. Jadi, admin pun sadar bahwa selama 7 tahun admin menjadi karyawan — admin bukannya ‘kerja’, melainkan ‘dikerjain’. Seperti kata almarhum Bob Sadino: “Pergi pagi pulang sore, kaki dibungkus sepatu, gaji tak seberapa, itu kerja apa dikerjain?’

3. Didalam hidup yang serba pasti, tak akan ada tantangan ataupun ‘kejutan’

Ketika kita hidup dalam ‘kepastian’ — baik dari segi penghasilan maupun waktu kerja — maka sebenarnya kita mengabaikan potensi lain yang tak terduga. Beda dengan hidup dalam ‘ketidakpastian’ (dunia usaha). Meskipun memiliki penghasilan dan waktu kerja yang tak pasti, namun dalam ‘dunia ketidakpastian’ terdapat banyak tantangan dan kejutan yang akan menimpa kita. Sebut saja potensi penghasilan yang tak terbatas (kadang banyak, kadang banyak banget), dan ‘jam kerja’ sesuka hati (jam kerja admin sebagai internet marketer hanya 2 – 5 jam perhari).
Jadi, apabila anda betah menjadi karyawan, maka anda sudah mengabaikan potensi-potensi yang admin sebutkan di atas. Anda (mungkin) lebih nyaman dengan jam kerja pagi hingga sore (kadang malam) dengan penghasilan UMK, ketimbang seperti admin dengan jam kerja fleksibel (2-5 jam perhari) dengan penghasilan di atas UMK. Mungkin…
Jadi, manakah yang lebih bagus? Hidup dalam ‘kepastian’ atau ‘ketidakpastian’?
Baca juga:



Itulah dia 3 fakta mencengangkan ‘dunia karyawan’ yang mesti anda ketahui — agar tidak terjebak selamanya di ‘dunia’ tersebut. Bagi yang ingin ‘merubah mindset’, ayo segera berbisnis. Namun, bagi yang kekeuh dengan profesi yang ada (sebagai karyawan), selamat menikmati kehidupan anda!

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here