menu melayang

29 Mei 2017

Sisi Gelap Bisnis Online (Part 4): Blog Berbahasa Indonesia Milik Para "Mastah" Tidak Update Lagi, Ada Apa?

Onlenpedia.com | Sesuai janji sebelumnya, admin akan konsisten menulis tentang sisi gelap dalam dunia bisnis online (yang tak diketahui orang awam). Kali ini yang dibahas adalah tentang 'fenomena aneh', di mana ada banyak blog para mastah / suhu (master blogger) yang tidak update artikel lagi, terutama blog berbahasa Indonesia. Ini sedikit 'mengganggu' admin, karena selama ini blog-blog tersebut menjadi 'kiblat' dalam dalam membangun bisnis blog -- tapi sekarang blog-blog tersebut seperti 'mati suri'.

Ada apa gerangan?


Silahkan baca kumpulan artikel sebelumnya di: SISI GELAP BISNIS ONLINE.


kenapa blog bahasa indonesia para mastah tidak update lagi
Sisi gelap bisnis blogging / via Pixabay


Blog bahasa Indonesia para master tak update lagi?

Sedikit 'menyentil' tentang 'masa depan' blog berbahasa Indonesia, tampaknya semakin jelas kalau blog dengan bahasa Indonesia memiliki masa depan yang suram. Apalagi kalau blog tersebut 'hanya' dimonetisasi dengan iklan 'pihak ketiga' (Adsense, affiliasi, dll), maka akan sangat sulit untuk bisa meraih yang namanya 'kestabilan' pendapatan.

Dengan bergantung pada iklan pihak ketiga, maka pemilik blog akan selalu 'was-was' jikalau akun iklan mereka dibanned, atau ada campaign affiliasi mereka yang distop secara sepihak. Semua itu terserah pada pemilik ad network, dan si blogger hanya bisa pasrah mengikuti apa kemauan mereka -- serta hanya menjadi 'sapi perah'.

Awalnya admin ragu menulis tentang sisi gelap bisnis adsense dan sisi gelap bisnis affiliasi, karena masih sebatas pengalaman admin dan beberapa teman. Namun, setelah melihat fakta bahwa banyak blog mastah (khusus bahasa Indonesia) yang tidak update artikel lagi, tampaknya admin menduga kalau mereka mulai 'melepas' potensi dari blog berbahasa Indonesia milik mereka.

Adapun blog para mastah yang tidak update artikel lagi, antara lain:

• Panduanim.com (update terakhir tanggal 26 Juni 2016)

• Juragancipir.com (update terakhir sekitar 4-6 bulan yang lalu)

• Radityadika.com (update tulisan terakhit bulan Juni 2016, namun pas admin cek lamannya ternyata menampilkan tulisan: under construction. Update 2020: link websitenya di redirect ke channel Youtube Raditya Dika)


bagaimana prospek bisnis blog bahasa indonesia

Selain blog mastah yang tidak update lagi, ada juga blog mastah yang volume postingannya menurun drastis, seperti Maxmanroe.com. Biasanya, blog tersebut selalu update 3-5 artikel perhari. Namun kini blog tersebut rata-rata update 1-2 arikel perhari (kalau hari libur tidak posting).

Melihat fakta tersebut, tampaknya ada 'penurunan produktifitas' dari sang owner blog, yaitu Marixon Manurung.


masa depan blog bahasa indonesia suram


Dari berbagai contoh di atas, tampak jelas kalau para mastah mulai 'gerah' dengan eksistensi blog bahasa Indonesia mereka yang (mungkin) tengah menurun (dari segi penghasilan). Selain itu, faktor kejenuhan (mungkin) menjadi salah satu sebab -- karena blog-blog di atas usianya lumayan tua, dan si pemilik (mungkin) merasa bosan.


Lantas bagaimana solusinya?

Kalau diimplementasikan bagi anda yang masih eksis di dunia blogging (khususnya blog berbahasa Indonesia), maka anda harus melakukan beberapa langkah yang jitu -- agar blog anda terus update (atau bisa dijadikan uang). Admin akan memaparkan 2 langkah jitu yang dibagi berdasarkan 2 kemungkinan penyebab blog para mastah tidak update lagi.


1. Sebab karena pendapatan menurun

Ketika kerja keras dan susah payah sudah dilakukan dalam waktu yang lama, namun 'hasil' tak berpihak (penurunan earning), maka wajar kalau pemilik blog tidak mengupdate konten blognya lagi. Kemungkinan si pemilik blog mulai fokus ke project lain yang lebih menjanjikan, dan di sana kerja kerasnya 'lebih terbayarkan'.

Bagi anda yang berada di posisi yang sama, maka solusi yang harus anda lakukan, meliputi:

• Jangan bergantung pada pengiklan 'pihak ketiga' (Adsense, affiliasi, dan lainnya). Cobalah melakukan monetisasi dengan cara yang berbeda, seperti jualan produk / jasa, jadi makelar online, dan lainnya.

• Apabila anda masih ingin bergantung pada pengiklan (terutama Adsense), maka bangunlah blog berbahasa Inggris. Kemudian jadikan blog bahasa Indonesia milik anda sebagai 'blog sampingan', atau kalau perlu dijual saja. Tentu kalau dijual, anda akan mendapatkan dana yang bisa dialokasikan untuk membangun blog bahasa Inggris.


2. Sebab karena rasa jenuh dalam blogging

Rasa jenuh dalam blogging terjadi karena anda sudah 'kehilangan tantangan' dalam membangun blog. Rasanya menulis konten tak sesemangat dulu lagi, lantaran rasa bosan yang melanda jiwa anda.

Kemungkinan rasa bosan juga bisa terjadi karena anda 'lelah' dengan pola kegiatan menulis setiap hari yang kadang bisa bikin stuck.

Lantas, bagaimana solusinya?

Apabila anda merasa jenuh dalam membuat konten untuk blog anda, maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti:

• Beli artikel di jasa pembuatan konten / artikel blog (silahkan googling sendiri atau cari di forum Ads.id/forum).

Hire penulis untuk dikontrak secara terus-menerus (penulis tetap).

• Sering-sering 'memantau' blog pesaing anda, agar bisa 'membaca' strategi mereka.

• Lakukan inovasi dengan menghadirkan fitur-fitur baru di blog anda.

Semua langkah di atas dilakukan supaya 'nyawa' anda dalam melakukan kegiatan blogging kembali hidup.Yang tentu bertujuan agar konten blog anda terus update.


Itulah dia ulasan tentang hal yang sedikit mengganggu admin, yakni blog-blog bahasa Indonesia para mastah yang tidak update lagi. Tampaknya hal itu menjadi 'pertanda' kalau masa depan bisnis blog berbahasa Indonesia kian suram.

Awalnya admin merasa jika yang dilakukan para mastah adalah 'pertanda' kalau blog bahasa Indonesia sudah tidak menjanjikan lagi. Namun seiring waktu berjalan dan admin 'membuka pikiran (open minded)', ternyata banyak cara monetisasi blog tanpa harus bergantung pada iklan.

Hal itu akan admin terapkan pada blog www.klikbanjar.com, di mana cara monetisasinya tergolong 'beda', yakni menjadi makelar properti dengan sistem komisi (bukan mark up harga). Namun proses tersebut masih dalam tahap rencana, karena sedang mengumpulkan 'koneksi' yang berhubungan dengan jual-beli properti.

Bagaimana pendapat ada?





Baca Juga

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel


Artikel Terbaru

close
VR Headset