Passion adalah sesuatu hal yang kita sukai. Kita rela menghabiskan waktu, uang, atau apapun -- demi melakukan apa yang menjadi passion kita.
Keberadaan passion -- selain untuk menyenangkan hati -- passion juga bisa dijadikan mata pencaharian. Maka dari itu, tidak heran kalau banyak orang yang bisa menikmati profesi / bisnis (yang menurut mereka) sesuai dengan passion masing-masing.
Tentu sangat menyenangkan, melakukan sesuatu yang disukai sekaligus bisa menghasilkan uang. Bukankah itu hidup yang diimpikan banyak orang?
Sayangnya, saya pribadi memiliki opini yang berbeda tentang 'passion' -- apabila dikaitkan dengan bisnis. Apabila anda menjalankan bisnis, maka saya menyarankan agar anda jangan terlalu mempercayai (apalagi mengandalkan) passion anda. Meski begitu, ada juga beberapa passion yang bagus untuk diandalkan -- apabila passion tersebut memiliki 'sisi industri' yang bisa menghasilkan uang yang banyak.
Untuk tulisan kali ini, saya akan berbagi opini mengenai alasan kenapa anda jangan terlalu mempercayai passion -- apabila dikaitkan dengan bisnis. Namun, opini kali ini hanya untuk passion tertentu saja -- yang dari segi 'uang'nya kurang bagus.
Seperti apakah detailnya?
Saya pribadi (awalnya) adalah sosok yang 'terjebak' dalam bisnis yang menyesuaikan passion. Ya, awalnya saya percaya dengan anggapan banyak orang bahwa usaha yang djalankan sesuai passion akan sangat menyenangkan.
Memang betul, awalnya sangat menyenangkan ketika saya merintis 'sesuatu' berdasarkan passion saya. Namun, seiring waktu berjalan -- segalanya berubah.
Ketika apa yang saya tekuni tak kunjung sukses (baca: tak menghasilkan uang), saya masih bisa bersabar. Tapi ketika semakin lama hasilnya belum juga 'terlihat', saya pun mulai 'sadar' dan 'terbangun' dari mimpi saya. Rupanya, passion yang saya jalankan tidak menghasilkan uang.
Saya pun mulai memahami, bahwa tidak semua passion memiliki 'sisi industri/bisnis' yang bagus. Kalau anda mengedepankan 'passion' dalam berbisnis, maka mindset tersebut benar-benar salah. 'Passion sesungguhnya' dalam dunia bisnis adalah UANG, bukan KESENANGAN atau KEPUASAN semata!
Untuk lebih jelasnya, di sini akan saya paparkan 3 hal yang bisa memperkuat argumen / opini saya seputar 'passion' dan 'bisnis'. Silahkan disimak 3 hal berikut ini!
Tidak semua passion memiliki 'sisi bisnis' yang menjanjikan. Apabila anda 'terjebak' dalam bisnis berdasarkan 'passion yang salah', maka anda pun melangkah di bisnis yang salah.
Sebagai contoh, si A memiliki passion di bidang melukis. Kemudian si B memiliki passion di bidang memasak.
Manakah diantara kedua passion di atas yang benar-benar menjanjikan?
Kita semua sepakat, jawabannya adalah passion si B -- yaitu memasak.
Seperti yang kita tahu, memasak erat kaitannya dengan industri kuliner. Sedangkan industri kuliner memiliki sisi bisnis yang menjanjikan, dibutuhkan terus-menerus, dan tahan terhadap krisis.
Lalu bagaimana dengan passion si A yaitu melukis?
Memang betul, keahlian melukis bisa menghasilkan karya yang bisa dijual. Hanya saja, sulit menjual karya lukisan ke orang-orang -- karena lukisan bukanlah kebutuhan pokok manusia. Belum lagi banyak pelukis hebat di luar sana -- yang membuat karya kita semakin 'tenggelam'.
Note: Penjelasan di atas bukan berarti mendiskreditkan profesi pelukis, it's totally my opinion. Silahkan bagi anda yang ingin bertahan dengan profesi tersebut, kalau anda merasa nyaman. Namun, kalau berdasarkan opini saya (yang melihat dari 'kacamata' bisnis), maka melukis bukanlah sesuatu yang bagus untuk dijadikan bisnis.
Baca juga:
2. Ketika anda memiliki anak dan istri, passion belum tentu bisa memberi mereka makan
Ketika anda masih single alias bujangan, anda bebas menjalankan usaha berdasarkan passion anda. Mau passionnya menghasilkan banyak uang, menghasilkan sedikit uang, atau mungkin tak menghasilkan uang sama sekali -- hal itu bukanlah masalah. Toh, kalau anda tak dapat uang -- cuma anda sendiri yang tak makan.
Lantas, bagaimana kalau anda sudah memiliki istri dan anak?
Kalau seandainya anda masih bertahan dan yakin dengan passion anda -- dalam hal ini passion tersebut bisa menghasilkan uang yang cukup untuk anda, istri anda, dan anak anda -- hal itu bukanlah masalah. Lain halnya kalau passion anda -- 'bisnis/industrinya terpuruk' (baca: 'tidak menjanjikan lagi'), maka anda tidak boleh sok sok idealis (baca: 'kolot').
Anda memilih bertahan dengan passion anda yang jelas-jelas 'tidak bisa memberi makan' anak dan istri anda, maka anda sudah melakukan kesalahan besar. Apalagi alasan anda bertahan karena PASSION anda yang (menurut anda) menyenangkan, maka kesalahan tersebut makin jelas terlihat.
Apabila anda bertahan dengan bisnis atas dasar PASSION dan mengabaikan UANG -- sementara anak dan istri anda butuh makan, maka anda termasuk golongan orang yang EGOIS.
Mengapa disebut egois?
Karena anda lebih mengutamakan passion (baca: 'sesuatu yang menurut anda menyenangkan') ketimbang kehidupan anak dan istri anda.
Anda berkoar-koar mengatakan bahwa 'uang bukanlah segalanya' di saat anak dan istri anda hidup dalam kesusahan (demi passion anda yang bu*lshit), maka anda sangat tidak pantas untuk jadi KEPALA KELUARGA.
Saran saya, ketika anda sudah berkeluarga (baca: 'memiliki tanggungan'), maka singkirkanlah segala EGO anda (baca: 'idealisme, passion oriented, dan anti terhadap uang'). Anak dan istri anda perlu makan, dan untuk makan anda membutuhkan UANG.
Ingat, passion belum tentu bisa menghasilkan uang yang cukup untuk anda dan tanggungan hidup anda!
Ingat, passion belum tentu bisa menghasilkan uang yang cukup untuk anda dan tanggungan hidup anda!
3. Cobalah perlahan 'mengganti' idealisme / passion anda dengan uang
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tidak semua passion bisa dijadikan mata pencaharian, apalagi sebagai sumber utama penghasilan anda. Anda harus 'melek' dengan uang.
Apabila passion anda menjanjikan -- pertahankan dan kembangkan! Sebaliknya, apabila passion anda menghasilkan uang yang sedikit -- atau tidak menghasilkan uang sama sekali, maka jangan jadikan passion anda sebagai sumber penghidupan utama anda.
Anda harus money oriented dan bersikap realistis, bahwa hidup itu memerlukan uang. Anda pun masih bisa mengerjakan passion anda, tapi sebagai sampingan saja.
Baca juga:
Bagi saya pribadi, passion bukanlah 'alat untuk menghasilkan uang'. Sebaliknya, kita susah-payah menghasilkan uang -- (kalau bisa) justru untuk membiayai passion kita.
Sekedar info, passion yang saya miliki -- sisi bisnis / industrinya sedang terpuruk. Jadi 'blunder besar' apabila passion tersebut saya jadikan 'sapi perah' untuk dijadikan sumber penghasilan utama saya. Maka dari itu, saya mencari peluang bisnis yang berbeda -- untuk menghasilkan uang sebanyak-banyaknya -- hingga uangnya bisa dipergunakan untuk membiayai passion saya.
Lantas, apakah passion yang saya miliki?
Jawabaannya adalah RAHASIA :p !
Baca juga:
(Ditulis oleh: Jack Neptune)