Muamalah

Muamalah

Portal Islam

Mar 29, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking

7 Negara ini Nyaris Bangkrut, Akibat Jadi Korban "Proyek Jebakan China"


image via Pixabay


Onlenpedia.com – Lagi marak pemberitaan tentang Indonesia yang menjadi korban proyek Jebakan China. Hal itu dikarenakan “pembengkakan” biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung yang menggemparkan semua pihak.

Well, bicara soal proyek jebakan China, sebelumnya ada puluhan negara yang jadi korban “jebakan utang” dari China. Bahkan ada 7 diantaranya yang mengkhawatirkan dan terancam bangkrut.

Negara mana sajakah itu? Apakah ada Indonesia?


Daftar 7 negara korban “jebakan utang” China yang cukup mengkhawatirkan

Dilansir dari The Print, berikut ini daftar negaranya:

1. Pakistan

Negara tetangga India ini disinyalir memiliki resiko utang cukup tinggi terhadap China. Pakistan saat ini memproyeksikan tambahan utang sekitar 62 miliar dollar AS, dilaporkan utang China 80 persen dari itu.

Selain itu, adanya proyek-proyek BRI yang cukup besar ditambah suku bunga yang tinggi, menambah efek “jebakan utang” dari China ke Pakistan.

Sanggupkah negara ini menyelesaikan utangnya?

2. Maladewa

Sama halnya Pakistan, Maladewa juga terlibat utang kepada China — guna mendanai proyek-proyek besar.

Tercatat ada 3 proyek investasi yang cukup besar, seperti bandara internasional (biaya 830 juta US dollar), Pengembangan pusat populasi baru dan jembatan dekat bandara (biaya 400 juta US dollar), hingga relokasi bandara pelabuhan utama (perkiraan biaya tidak disebutkan).

IMF dan World Bank menilai kalau Maladewa bakal kesulitan menangani utang tersebut. Belum lagi gejolak politik dalam negeri yang turut mempersulit negara tersebut.

3. Laos

Rupanya jebakan utang China juga menimpa salah satu negara ASEAN, yaitu Laos.

Laos yang merupakan salah satu negara miskin di Asia Tenggara rupanya memiliki beberapa proyek besar yang didanai China.

Proyek terbesarnya adalah, kereta api China-Laos senilai 6,7 miliar dollar AS, yang mewakili hampir setengah dari PDB negara itu.

Tentu saja, Laos mendapatkan warning dari IMF, yang menyangsikan negara itu bisa melunasi hutangnya ke China.

4. Mongolia

Pembangunan infrastruktur di Mongolia massiv dilakukan, demi kemajuan ekonomi negara Asia Tengah tersebut.

Adalah Bang Exim China yang pada tahun 2017 membiayai sejumlah proyek di Mongolia, seperti pembangkit tenaga listrik dan pembangunan jalan raya. Dan perjanjiannya adalah pembiayaan lunak.

Meski begitu, adanya laporan tambahan kredit sebesar 30 miliar dollar membuat Mongolia diragukan untuk bisa melunasinya.

5. Montenegro

Masih seputar infrastruktur, kali ini Montenegro yang “terjebak utang” dengan China guna pembiayaannya. Bahkan World Bank memperkirakan bahwa utang publik Montenegro sebagai bagian dari PDB akan naik hingga 83 persen.

Pembangunan infrastruktur besar-besaran di negara tersebut disinyalir jadi penyebabnya. Otoritas Montenegro membuat perjanjian dengan China Exim Bank pada tahun 2014 untuk membiayai 85 persen dari perkiraan biaya 1 miliar dollar AS.

Apakah mereka sanggup melunasinya?

6. Tajikistan

“Resiko tinggi” tengah diambil Tajikistan — guna membiayai pembangunan infrastrukturnya. Dan sudah bisa ditebak kalau China adalah kreditur terbesar di Tajikistan, yang menyumbang hampir 80% dari total peningkatan hutang luar negeri Tajikistan (2007-2016).

Tajikistan pun dinilai IMF bakal kesulitan dalam melunasi utang tersebut, yang ditujukan untuk pembangunan infrastruktur listrik dan transportasi.

7. Kyrgyzstan

Rupa-rupanya infrastruktur kembali menjadi alasan sebuah negara untuk berhutang. Kyrgystan pun demikian, yang mana sebagian besar biaya proyek berasal dari utang luar negeri.

Bank Exim China adalah kreditor tunggal terbesar, dengan pinjaman yang dilaporkan pada akhir 2016 berjumlah1,5 miliar dollar AS, atau sekitar 40 persen dari total utang luar negeri negara.

Dilihat dari persentase, utang Kyrgystan tak separah 6 negara sebelumnya. Namun tetap saja, resiko ketidakmampuan pelunasan terus menghantui negara tersebut.

Baca juga:

“Proyek Jebakan China” di Indonesia, apakah benar-benar “jebakan betmen”?


Nah itulah dia daftar 7 negara yang paling parah sebagai korban “jebakan utang China”.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia?

Kalau berdasarkan fakta di lapangan, sebagian besar proyek infrastruktur di Indonesia juga didanai China. Namun kalau dilihat dari persentase utang terhadap PDB, tidak separah 7 negara tadi.

Kita doakan saja semoga Indonesia mampu melunasi utang-utangnya. (af)


Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here